Puluhan Warga Sampang Masih Hidup Terpasung

Sampang (Antara Jatim) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Sampang, Jawa Timur Firman Pria Abadi menyatakan, puluhan warga Sampang yang mengalami gangguan jiwa hingga kini masih hidup terpasung.

"Tahun 2017 ini terdata sebanyak 68 warga yang mengalami gangguan jiwa masih hidup terpasung," katanya di Sampang, Sabtu malam.

Ia menjelaskan, jumlah itu masih tergolong banyak. Namun jika dibanding tahun sebelumnya, yakni pada 2016 sudah jauh lebih sedikit. Sebab, menurut dia, pada 2016 jumlah warga Sampang yang mengalami gangguan jiwa dan hidup dalam kondisi terpasung sebanyak 119 orang.

Firman menjelaskan, pihaknya sudah berupaya maksimal untuk menurunkan jumlah orang gila yang dipasung di daerahnya.

Salah satunya dengan bekerja dengan Dinas Sosial Pemkab Sampang, pihak kecamatan serta kepala desa untuk membujuk keluarga yang mengalami penderita gangguan jiwa tersebut,  agar diizinkan diobati secara medis.

Sebab, menurut dia, salah satu kendala yang ditemui di lapangan, keluarganya tidak mengizinkan untuk dirawat atau dirujuk ke luar daerah.

Kepala Dinkes menjelaskan, pengobatan pada warga yang mengalami gangguan jiwa bukan di Kabupaten Sampang, akan tetapi di Rumah Sakit Jiwa Di Surabaya.

"Umumnya, mereka tidak mau dan meminta agar tetap dirawat disana," katanya, menjelaskan.

Kepala Dinkes Firman Pria Abadi lebih lanjut menjelaskan, saat ini, pihaknya terus berupaya agar warga yang mengalami gangguan jiwa tersebut bersedia untuk diobati secara medis, mengingat, pemerintah telah mencanangkan pada tahun 2018 Indonesia bebas pasung.

"Program ini tentu akan sukses apabila ada peran aktif semua pihak. Sebaik apapun program pemerintah, akan tetapi tidak direspon secara positif, hasilnya juga tidak akan optimal," ujarnya.

Oleh karenannya, Firman meminta peran aktif semua pihak untuk ikut mensukseskan pelaksanaan program tersebut.

Upaya untuk menyembuhkan dan membebaskan seseorang yang mengalami gangguan kejiwaan, menurutnya, memang berat.

Sebab, selain membutuhkan ketelatenan dan keahlian khusus, juga perlu menyadarkan keluarga penderita karena yang menjadi persoalan bukan sakitnya, melainkan persoalan lain yang melatar belakanginya.

"Maknya pada program bebas Pasung ini, khususnya penderita setelah sembuh tidak dilepas begitu saja, akan tetapi kami juga melakukan pendekatan kepada keluarga dan bagi penderita bisa eksis dengan kehidupannya serta ekonomi bagus, sehat secara fisik dan mental," ujar Firman. (AntaraJatim.Com, 18 November 2017)

ORDER VIA CHAT

Produk : Puluhan Warga Sampang Masih Hidup Terpasung

Harga :

https://news.berungkoneng.com/2017/11/puluhan-warga-sampang-masih-hidup.html

ORDER VIA MARKETPLACE